Sunday, March 26, 2017

[IIP] Nice Homework #9 Bunda Sebagai Agen Perubahan

Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.
Rumus yang kita pakai :

PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE

Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.

Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.

Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.

Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.

Mulailah dari yg sederhana, lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.

*********
Selamat menjadi agen perubahan
Karena
Everyone is a Changemaker
( Setiap orang adalah agen perubahan)

Sampai jumpa di perkuliahan Ibu Profesional selanjutnya untuk bisa lebih memahami secara detil matrikulasi IIP ini.

Salam,
/Tim Fasilitator IIP/

==============================

Waaah,
akhirnya sampe juga di nice homework terakhir..
Ga terasa 9 minggu telah berlalu.

dan di minggu terakhir ini berat tugasnya, yaitu sebagai agen perubahan.

bagaimana kita seorang ibu akan dilihat kebermanfaatannya bagi sekitar..

Nice Homework 9 : Ibu sebagai Agen Perubahan

Passion saya di dunia literasi sudah ada sejak sebelum saya memantapkan diri sebagai seorang book advisor.

Fakta2 bahwa rendahnya minta literasi, minat baca, minat menulis masyarakat Indonesia cukup mengusik sisi humanis saya..

Dapat dilihat pada data2 berikut..
- Hasil survei UNESCO pada 2011 menunjukkan indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen.


- Maret 2016 lalu, Most Literate Nations in the World, merilis pemeringkatan literasi internasional.
Dalam pemeringkatan tersebut, In­donesia berada di urutan ke-60 di antara total 61 negara yg didata.

Tidak hanya itu, dalam dunia research pun, sedang mengalami penurunan..

- "Indonesia has seen an explosion of articles, but this has come at the cost of a drop in quality"

Berdasarkan database Elsevier's Scopus, Indonesia mengalami peningkatan kuantitas paper.
Tapi kualitasnya menurun.
Hal ini dilihat dari citation impactnya...

Naah..
Melihat data2 di atas..
Indonesia masih perlu banyak berbenah dalam pengembangannya di dunia literasi..
dari situlah passion dan empati saya kemudian bertemu pada satu titik..
Untuk terus berkampanye #YukBacakanBuku,
karena saya ingin menggugah, setidaknya dari scoop kecil yg saya bisa,
untuk keluarga, untuk org2 terdekat dalam circle kami..

Minat baca dapat dipupuk dari unit terkecil dalam suatu negara,
yaitu keluarga dengan ibu sebagai pengajar pertama dan utama bagi anaknya..

Karena anak2 kita kelak adalah penerus harapan bangsa.
Masih mungkin untuk negara ini bangkit dan berbenah..
Tergantung dari kita sebagai org tua,
Bagaimana mulai mengembalikan buku sebagai pusat gravitasi di dalam rumah..

Semoga bermanfaat...


[IIP] Matrikulasi Sesi#9 : Bunda Sebagai Agen Perubahan

Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan.
Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender.
Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik.
Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.
Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.

Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena
“mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”

Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita.
Luar biasa kan impactnya.
Darimanakah mulainya?

Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi
“MISI SPESIFIK HIDUP KITA”

Kita harus paham JALAN HIDUP kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai CARA MENUJU SUKSES.

Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga.
Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi CHANGEMAKER FAMILY.
Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan.
Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan.

Maka gunakan pola kaizen( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita.
Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini.
Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana.
Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal kecil yang kita bisa.

START FROM THE EMPHATY

Inilah kuncinya.
Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga.
Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga.
Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.
Setelah EMPHATY maka tambahkan PASSION , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masayarakat

KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang.
Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarkat.

Inilah indikator bunda shalehah, yaitu bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya.

Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.

Salam
/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber Bacaan :
Masaaki Ima, Kaizen Method, Jakarta , 2012
Ashoka Foundation, Be a Changemaker: Start from the Emphaty, 2010
Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari, 2016

Sunday, March 19, 2017

[IIP] Nice Home Work #8 : Misi Hidup dan Produktivitas

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

Saya akan mengambil kegiatan yg saya suka : yaitu all about books..
Lebih spesifiknya kegiatan membacakan buku untuk anak dalam rangka menebarkan virus membaca dan mengembalikan buku sebagai pusat gravitasi dari alam rumah.


b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :

1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)

Saya bermimpi menjadi seorang book advisor yg dapat menginspirasi sekitar saya..
Tidak hanya menginspirasi keluar, tapi juga keluarga di rumah.


2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)

Dalam menjalankan misi hidup saya, saya akan memulai semuanya dari dalam rumah.
Mengenalkan buku2 berkualitas ke anak saya, membacakannya buku setiap hari atau setiap saat ia meminta, dan membuatnya berinteraksi dengan buku.

Menularkan virus membaca ke suami dan keluarga tercinta..

Kemudian melakukan study literatur ke beberapa jurnal mengenai pentingnya membaca, menuliskannya ke dalam blog, mengkampanyekan di media sosial tentang #YukBacakanBuku sehingga dapat menginspirasi bagi orang2 yg membacanya.

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)

Memiliki perpustakaan pribadi yg dapat dipergunakan secara gratis oleh masyarakat sekitar, mempunyai blog yang bermanfaat bagi yang membacanya..

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:

1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

Saya ingin membuat masyarakat sadar betapa pentingnya kebiasaan membacakan buku untuk anak, betapa bermanfaatnya bagi perkembangan bahasa mereka.
Lebih jauh, ingin mengembalikan budaya literasi masyarakat Indonesia yang sekarang semakin turun sejalan dengan berkembangnya isu2 hoax, dan semakin mudahnya masyarakat mendapatkan informasi melalui media sosial.

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)

Memiliki perputakaan pribadi dan blog yang bermanfaat, seperi dalam poin B nomer 3.

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun (new year resolution)

Dalam jangka waktu satu tahun ini, anak saya berusia 3 tahun.
Target saya adalah membacakannya seribu buku, yg berarti dalam sehari, sejak lahir saya membacakannya 1 buku..
Dan saya akan melanjutkan target yg dari awal telah saya canangkan tersebut.

Membaca 12 buku dalam 1 tahun juga merupakan target pribadi saya.

Saya juga menargetkan minimal 1 kali dalam seminggu menuliskan blog dgn konten bermanfaat, dan minimal 1 hari sekali posting hal bermanfaat di media sosial saya..


***
Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH
Dan Insya Allah perubahan akan kami mulai dari dalam rumah kami sendiri..

***

Di bawah ini ada really nice quote dari Malala Yousafzai, penerima hadiah Nobel perdamaian termuda, wanita dari Pakistan, murid sekolah dan aktivis pendidikan.. 




pict taken form here

[IIP] Matrikulasi Sesi 8 : Misi Spesifik Hidup dan Produktivitas

Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita.

Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.

Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”.

Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.

Be Professional, Rejeki will Follow
Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini.
“Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran.
Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya  akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.

“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa  rejeki  setiap orang  itu sudah  pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguh  tidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.

Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang
Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.

Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas).

Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis).

Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA dan SUKA tanpa pikir panjang, karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan.
Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.

Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya.
Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :

a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar
b. energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek.
c. rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi
d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.

Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :

a. Kita ingin menjadi apa (be)
b. Kita ingin melakukan apa (do)
c. kita ingin memiliki apa (have)

Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :

a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan)
c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.

Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita.

Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.

Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan.
Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”.

Demikian sekilas tentang pentingnya misi hidup dengan produktivitas, silakan dibuka diskusi dan nanti kami akan lebih detilkan materi ini secara real di nice homework #8 berbasis dari kekuatan diri teman-teman yang sudah dituliskan di Nice homework #7.

Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber bacaan:
Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014
Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2017
Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015

Sunday, March 12, 2017

[IIP] Nice Homework #7 Tahapan Menuju Bunda Produktif

Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya,
kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping.


Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman tulis di NHW#1 – NHW #6
 

Semua ini ditujukan agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.

Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan masuk ke www.temubakat.com
Kemudian amati hasilnya, dan konfirmasi ulang dgn yg anda rasakan.

****************
HASIL TEST ANALISA DIRI :


YULITA IKA PAWESTRI, anda adalah orang yang suka dengan angka dan data , anda kurang yakin akan sesuatu yang sifatnya intuitif kecuali kalau anda juga punya bakat lainnya yang intuitif, dapat merasakan perasaan orang lain baik sedang gembira maupun sedang sedih, analitis, teliti & suka mengumpulkan informasi, senang mempelajari latar belakang, senang olah pikir, menyendiri, senang memotivasi dengan berbagai cara ada yang melalui sifat periangnya ada yang melalui sifat empatinya ada juga karena selalu ingin memajukan orang lain.





Daaan berdasarkan hasil analisa diri di atas, sepertinya cukup sesuai untuk mendeskripsikan diri saya..
COCOOK !!!!


Di bawah ini merupakan konfirmasi saya berdasarkan hasil di atas




ANALISA KUADRAN AKTIVITAS


Naaah, setelah dilihat - lihat, aktivitas yg DISUKA dan BISA adalah aktivitas yg menyangkut tentang hobi.
Dan aktivitas yg TIDAK DISUKA tetapi BISA adalah aktivitas yg berhubungan dengan pekerjaan..


Hahahahaha...
Sekian analisa diri untuk menuju Bunda Produktif,
semoga dapat bermanfaat...

[IIP] Matrikulasi Sesi 7 : Rejeki Itu Pasti, Kemuliaan Harus Dicari

Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #3, sesi #7

REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI

Alhamdulillah setelah  melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan”  dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.


Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR "

Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani  hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.

Para Ibu di kelas Bunda Produktif  memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.


Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.


 Sang Maha Memberi  Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”


Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya,  demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar


Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah 

bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga


Semua pengalaman para Ibu Profesional di  Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah KEMULIAAN hidup.


“ Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI "


Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.


Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.


Maka

Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang

Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.

 Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.


Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya


Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,

1⃣menambah syukur,
2⃣menegakkan taat 3⃣berbagi manfaat.


Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya


Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).

Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.


Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga,  untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.


Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,

Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,



/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Sumber bacaan:

Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014

Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010

Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015

Sunday, March 5, 2017

[IIP] Nice Homework #6 Belajar Menjadi Manajer Keluarga Handal

Setelah meresapi materi di Sesi 6 ini, yaitu tentang bagaimana menjadi manajer keluarga yg handal disini,
kemudian mendiskusikannya dengan suami,,


Tibalah saatnya untuk mengerjakan Nice Homework 6, yaitu BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL.

Nice homework ini fungsinya adalah agar kita lebih mudah mengaplikasikan hal2 yang telah kita pelajari secara teori.
Nice homework kali ini bagi saya juga merupakan sebuah reminder untuk seharusnya kembali pada apa2 yg telah menjadi tujuan saya.
Karena kadang saya merasa banyak hal yg mulai melenceng dan mendistraksi sehingga saya tidak fokus dalam mencapai tujuan pembelajaran..


Nah yuk pelan2 kita cerna Nice Homeworknya :

===================================================

pic taken from here

NICE HOMEWORK #6

BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL


Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal".

Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.


Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu :

RUTINITAS

Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita 'Merasa Sibuk' sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.


Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :


1. Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting.

    Aktivitas Penting : Ibadah

                                 Bekerja
                                 Quality time dengan keluarga

    Aktivitas Tidak Penting :  Nonton drakor kebanyakan
                                           Scroll timeline, kepoin orang terlalu banyak
                                           Online windos shopping barang2 yg ga dibutuhkan

2. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Sebenarnya, aktivitas2 tidak penting yang saya lakukan adalah me time saya.
Nonton drama Korea, Browsing, merupakan hal yg sering saya lakukan.

Dan memang kadang2 too much sehingga mengganggu beberapa kegiatan penting saya.

Salah satu cara menyiasatinya adalah, dgn MULTITASKING..

Saya bisa nonton drama Korea sambil pumping, atau browsing saat jam istirahat kantor..

 
3. Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.


Peran saya dalam kehidupan salah satunya adalah sebagai seorang ibu yg bekerja pada ranah publik..
Sehingga karena terikat dengan kewajiban jam kerja, agak sulit membuat aktivitas penting saya menjadi aktivitas dinamis.

Sehingga saya harus bisa membagi2 waktu agar ketika di kantor,
saya dapat melakukan aktivitas tidak penting,
tapi juga menunjang aktivitas penting saya.

Antara lain adalah dengan mencari ilmu melalui dikusi dengan teman2 kantor yg lebih berpengalaman mengenai parenting, browsing tentang tumbuh kembang anak di jam istirahat, membaca buku2 atau jurnal yg mendukung ilmu saya dalam jurusan kehidupan..
 



4. Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time (misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)

04.00 - 07.00 -> aktivitas rutin domestik
07.00 - 16.00 -> aktivitas rutin publik, diselingi dgn aktivitas dinamis
16.00 - til drop -> aktivitas dinamis




5. Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

Sedang mengusahakan agar aktivitas tidak terencana dan tidak penting mengganggu jadwal yg sudah dicanangkan.

Karena jadwal dalam sehari sudah sangat padat, apalagi waktu untuk quality time dgn anak dan suami sangat sedikit.
Jadi sedang dalam proses mendisiplinkan agar quality time tidak terganggu oleh aktivitas2 tidak penting dan tidak direncanakan.



6. Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. 
 
Untuk jadwal harian, walaupun tidak tertulis, yg di bawah ini sudah merupakan jadwal sehari-hari saya..


My daily routine

Untuk jadwal selama weekend akan lebih fleksibel,
terutama dalam hal bangun pagi.
Saya tidak membangunkan anak ketika weekend.
Namun karena sudah kebiasaan, si baby boy yg saat ini berusia 22 bulan, Masya Allah jadi terbiasa bangun pagi,
Padahal bundanya pengen bobok lagi setelah masak :D

Untuk aktivitasnya pun kami fleksibel, yg jelas kami rutin mengagendakan untuk belanja mingguan.
Belanja keperluan dapur, persediaan lauk pauk selama seminggu, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.



7. Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
Kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.


Insya Allah bisa terlaksana dengan baik.
Karena jauh sebelum menuliskannya disini, jadwal di atas sudah merupakan rutinitas sehari-hari saya..

Yang perlu di-maintenance adalah penyesuaian kegiatan penting dan tidak penting,
berusaha disiplin agar kegiatan tidak penting tidak mengahmbat kegiatan penting.
Dan mulai mengubah aktivitas tidak penting menjadi aktivitas dinamis yg dapat menunjang perkembangan ilmu yg ingin dipelajari di universitas kehidupan..


===============================

Sekian untuk nice homework #6 kali ini..
dan sekali lagi, mengutip dari materi sebelumnya..


HANYA ADA SATU KATA : BERUBAH ATAU KALAH !!!!


Semoga bermanfaat...


Pic source : pinterest