Tuesday, March 25, 2014

Tentang Reksadana.....

Niatnya beli RD ini uda agak lama ya.
Tp krn masih ragu tentang hukum halal-haramnya, takut kecambur riba, dll sempet ga jadi2.
Pengen cari2 referensi sambil belajar2 dulu.
Eh trus malah makin ga jadi2 krn sibuk ngurusin wedding preparation.
Setelah acara nikahan kelar, trus ngobrol2 sama suami, belajar bareng, cari2 referensi bareng,
akhirnya manteplah kita harus mulai beli reksadana.
Telat ya? temen2ku banyak yg udah lama ikutan.
tp gpp lah, better late than never yaa..

Jadi jenis reksadana ini ada 4 macem. Aku coba jelasin secara singkat ya..
1. RD Saham, RD ini sebagian besar dana nasabahnya akan dialokasikan dalam bentuk saham. 
2. RD Pendapatan Tetap, kalo yg ini dana dialokasikan dalam surat hutang (obligasi)
3. RD Pasar Uang, aset dr RD ini diinvestasikan pd instrumen pasar uang (deposito, SBI, dll)
4. Reksadana Campuran, RD ini campuran dari RD Saham dan RD Pendapatan tetap.

Nah dari 4 RD diatas akan memiliki return yg berbeda-beda tiap tahun.
Yg paling tinggi return-nya adalah RD Saham. Tapi sebanding dgn resiko naik-turunnya saham. High risk, high return.
Kalo bwt yg masih awam, return bs juga dibilang "laba" sih.
Rata2 return tiap RD adalah :
- RD Saham : 11% - 25% per tahun
- RD Campuran : 9% - 18% per tahun
- RD Pendapatan tetap : 7% - 12% per tahun
- RD Pasar Uang : 5% - 7% per tahun

Sedangkan untuk jangka waktu yg sesuai dlm investasi :
- RD Saham : > 5 tahun
- RD Campuran : 3 - 5 tahun
- RD Pendapatan Tetap : 1 - 3 tahun
- RD Pasar Uang : 3 bulan - 1 tahun.

Nah udah cukup ada gambaran kan.
Jadi kita mesti tentuin tujuan dulu nih, kita mau beli RD utk apa?
Kalo utk dana pensiun, ato utk dana kuliah anak yg targetnya di atas 5 tahun, kita ambil RD Saham, kalo utk DP rumah/mobil dlm waktu dekat bs ambi RD Pasar Uang ato pendapatan tetap.

Nah, karena saya Muslim, untuk meyakinkan diri saya sendiri bahwa RD ini halal, saya mencoba utk ambil RD Syariah. Apa sih bedanya RD konvensional dgn RD Syariah?
Ternyata dlm RD Syariah, perusahaan2 yg dibeli sahamnya adalah perusahaan2 yg tdk bertentangan dgn syariat Islam dan tidak menjual-belikan produk haram seperti :

1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
2) Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
3) Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram
4) Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat 


Contoh2 perusahaan yg bs dibeli sahamnya antara lain : Unilever, Astra Honda Motor, Telekomunikasi Indonesia, Perusahaan Gas Negara, Semen Gresik, dll 

Dimana beli reksadana-nya?
Kita bs beli di Manajemen Investasi-nya langsung, misal di PT Fortis Investment, ato di Manulife-nya langsung.
Kalo ga mau ribet, kita bs beli di bank2 yg menjual beraneka macam reksadana. 
Misalnya di Commonwealth Bank (ini yg paling ngetop krn macem RD yg mereka jual banyak dan bs inet banking), Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, dll.
Apa bedanya beli di bank sebagai "supermarket" RD dan beli di MI-nya langsung?
Nih aku kutip dari sini

klik utk lebih jelas :)
Nah, setelah beberapa hari ini ngliatin grafik IHSG,
kebetulan hari Selasa kemaren akhirnya kita memutuskan untuk membeli reksadana pertama *iyee katrok ya*
Yg diambil produk apa aja?
Belinya dimana? Caranya gimana?
Tunggu postingan selanjutnya yaa..
Uda jam pulang kantor ini :p

No comments:

Post a Comment